comando garuda |
Peran wanita dijajaran TNI Angkatan Laut lahir di tengah gelombang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan mewarisi semangat Laksamana Malahayati, lahirlah Malahayati dari korps wanita TNI AL pada tahun 1945 sebagai pelopor dan cikal bakal wanita yang mengabdikan dirinya di TNI AL.
Dialah Letnan Kolonel Barnejet Teugeh tampil menjadi salah satu perwira ALRI yang memimpin ekspedisi dan menyusun kekuatan bersenjata diluar pulau Jawa. Setelah perang kemerdekaan berakhir peran wanita dalam jajaran Angkatan Laut belum terwadahi seiring dengan kesibukan ALRI dalam melaksanakan konsolidasi organisasi pasca revolusi.
Sejalan dengan pembangunan ALRI pada awal dasawarsa tahun 1960-an, kebutuhan akan tenaga wanita dalam kedinasan Angkatan Laut semakin terasa, pembentukan Korps wanita dalam jajaran Angkatan Laut berkaitan dengan aspek egisensi, yaitu bahwa ada beberapa bidang tertentu yang lebih sesuai dikerjakan oleh kaum wanita sesuai dengan kodrat nya.
Ide pembentukan sebuah korps wanita Angkatan Laut dicetuskan oleh Komodor Yos Sudarso, direalisasikan oleh menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana RE Martadinata dengan dikeluarkannya surat keputusan Men/Pangal No:5401.24 TGL 26 Juni 1962 tentang pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) surat keputusan tersebut ditindak lanjuti dengan perekrutan dan pendidikan para calon anggota Kowal yang menghasilkan 12 orang Perwira Kowal.
Pelantikan para anggota Kowal pertama tersebut dilakukan oleh Kasal Laksamana Muda RE Martadinata di Markas Besar Angkatan Laut jalan Gunung Sahari 67 Jakarta pada tanggal 5 Januari 1963, dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kowal. Kowal angkatan pertama memiliki kekhususan tersendiri karena mereka dibentuk menjadi seorang militer justru setelah dilantik sebagai Perwira.
Dari waktu kewaktu sejalan dengan dinamika perjalanan sejarahnya, Kowal terus berkembang sesuai tuntutan organisasi TNI Angkatan Laut. Pada awal pembentukanya Kowal merupakan korps yang berdiri sendiri, demikian pula saat keanggotaannya diperluas hingga strata Bintara. Sejak tahun 1963, Bintara memiliki kejuruan tersendiri.
Pada tahun 1983 Korps dan kejuruan Kowal terintegrasi penuh dengan korps dan kejuruan yang ada di TNI Angkatan Laut. Sebutan korps dilingkungan kowal diartikan sebagai pengelompokan secara administrasif dan bukan merupakan kecabangan atau kejuruan seperti yang berlaku diawal pembentukannya.
Seiring dengan semangat emansipasi dan kemitraan sejajaran dengan pria, pembinaan profesi anggota Kowal dilakukan sesuai dengan ketentuan prajurit TNI Angkatan Laut pada umumnya, sedangkan pembinaan kodrat kewanitaan tetap di bawah pembinaan khusus Kowal. Dinamika ini juga tergambar pada struktur organisasi maupun penyebutannya.
Dari Markas Kowal pada awal pembentukannya, berubah menjadi Minperswan, dan Bin Kowal. Pada tahun 1985 struktur Binkowal dihapus dan pemimpin TNI Angkatan Laut menunjuk seorang Perwira menengah Kowal sebagai pembina dengan sebutan Pembina Kowal, kedudukan Pembina Kowal berada dibawah Paban-V Watpers Spersal, dengan sebutan Pabandya Bin Kowal.
Dilihat dari sisi kodrat wanita, bagi anggota Kowal telah terbina hubungan dan kerja sama yang baik dengan ibu-ibu Jalasenastri namun baru pada tahun 1986 hubungan tersebut diformalkan yakni dengan dikeluarkan surat keputusan Kasal Nomor skep/7222/VIII/1986 tgl 19 Agustus 1986 tentang pengangkatan istri Kasal sebagai Catraratnanggadi Jalakanyasena yaitu ibu pembimbing/pelindung Korps Wanita TNI Angkatan Laut.
Anggota Kowal juga mampu dilibatkan dalam latihan dan operasi Angkatan Laut seperti latihan Armada jaya, operasi Surya Bhaskara Jaya dan operasi Trisila. Di samping itu Kowal juga mampu berkiprah di luar bidang pertahanan dalam lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Sejumlah anggota Kowal juga telah memperlihatkan prestasi sebagai atlit pada Pesta Olahraga Nasional (PON) Sea Games dan kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.
Diusianya yang ke-49 Kowal telah mampu menunjukkan kualitas pengabdian secara profesional dan membanggakan, yang dibuktikan dengan telah diberikan kepercayaan untuk menyandang pangkat Laksamana Pertama serta diberi pula kesempatan untuk menjabat Komandan Lanal Type B dan Lanal Khusus.
Waktu berjalan terus perjalanan pengabdian anggota Kowal terus berlanjut dengan segala dinamikanya, dengan motto pengabdian dan kehormatan adalah Jiwaku maka pengabdian kepada bangsa dan negara tidak akan pernah pudar.
Semoga Kowal tetap jaya dan selalu mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Angkatan Laut, negara dan bangsa. Dirgahayu Korps Wanita TNI Angkatan Laut Jalasveva Jayamahe.
sumber : wikipedia
0 Response to "LUAR BIASA ..terlahir di tengah gelombang perjuangan RI,berikut Sejarah terbentuknya Korps Wanita Angkatan Laut Indonesia"
Posting Komentar